Selamat Datang

Rabu, 04 Maret 2015

Sejarah Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau, Annas Maamum dalam pidatonya di sidang istimewa DPRD dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Riau ke-57 meminta masyarakat agar kembali melihat ke belakang untuk mengingat sejarah panjang pembentukan provinsi itu.
       
"Elok kalau kita sejenak menengok ke belakang, ke sejarah panjang berdirinya Provinsi Riau. Pendek kata, berbagai elemen mulai dari tua, muda, laki-laki, perempuan bersatu padu berjuang untuk itu," katanya di Pekanbaru, Sabtu.
       
Diceritakannya bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Riau sekurang-kurangnya  perlu enam tahun dan mulai melembaga seiringan dengan rencana pelaksanaan Kongres Rakyat Kepulauan Riau tanggal 15 Oktober 1953, meski gagal karena hambatan provinsi induk Sumatera Tengah yang berpusat di Bukittinggi.
       
"Ada lagi Kongres Pemuda Riau pada 17 Oktober 1954 di Pekanbaru, kemudian disambut oleh Konfrensi Pemuda dan Pelajar Riau se-Sumatera Barat di Bukittinggi tanggal 23 Oktober 1954," ujarnya.
       
Tidak hanya itu, Empat DPRD Sementara Riau yang ada di Kampar, Bengkalis, Indragiri, dan Kepulauan Riau turut menyuarakannya pada Konfresnsi DPRDS se-Indonesia di Bandung, 10-14 Maret 1955.
       
Hasilnya berdirilah Panitia Pembentukan Provinsi Riau (P3R) yang diketuai Abdul Hamid, wakil ketua Muhammad Amin, dan sekretaris T. Kamaruzaman.
       
"Berdiri juga Badan Penghubung Persiapan Provinsi Riau di Jakarta tanggal 9 September 1955 dipimpin Wan Ghalib. Puncaknya adalah Kongres Rakyat Riau, 31 Januari-2 februari," ulasnya.
       
Perjuangan itu berlanjut dengan pengorbanan nyawa sejak Dewan Banteng yang memberontak kepada Pemerintah Indonesia menguasai Riau 1 Januari 1957.
       
"Puncaknya lemudian adalah dikeluarkannya undang-undang darurat yang ditandatangani Presiden Soekarno di Bali tanggal 9 Agustus tentang pembentukan Provinsi Riau yang kita peringati sebagai hari jadi," paparnya.
       
Ketua DPRD Riau, M. Johar Firdaus menambahkan bahwa pembentukan daerah ini didapatkan dengan penuh keringat tokoh-tokoh pendiri tanpa pamrih dan "bertungkus lumus".
       
"Oleh sebab itu kita harus memberikan apresiasi dan hormat kepada para pejuang Riau baik yang sudah tiada maupun yang masih hidup," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar