Selamat Datang

Senin, 09 Maret 2015

Nasehat Luqman Al Hakim Kepada Anaknya

Satu-satunya manusia yang bukan nabi,bukan pula Rasul,tapi kisah hidupnya di abadikan dalam Al-Qur'an.
Kenapa? tak lain,karena hidupnya penuh hikmah.

Luqman Al Hakim, adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19,yang terkenal karena nasihat- nasihatnya kepada anaknya.

Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin Sadun.
Sedangkan asal usul Luqman, sebagian ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan,ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah,dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan. Dan ada pula yang berpendapat,Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Dawud.

Kisah Luqman Al Hakim

Dalam sebuah riwayat menceritakan.
Bahwa pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar (Keledai),manakala anaknya mengikuti dari belakang.

Melihat tingkah laku Luqman itu,setengah orang pun berkata,
"Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun dari himarnya itu,lalu diletakkan anaknya di atas himar itu.

Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi,"Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu."

Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu. Kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki,sedangkan himar itu tidak dikenderai."

Dalam perjalanan mereka kedua beranak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap manusia dan celoteh mereka.
Ia berkata, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah saja. Siapa saja yang mengenal kebenaran,itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."
Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya,
"Wahai anakku,tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya,lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang),dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya). Lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."

Nasihat Luqman Al-Hakim

Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam Al-Quran Surah Luqman ialah:
1). Jangan mempersekutukan Allah
(Luqman [31]:13).
2). Berbuat baik kepada dua orang ibu-bapanya
( Luqman [31]:14).
3). Sadar akan pengawasan Allah
( Luqman [31]:16).
4). Dirikan salat
(Luqman[31]:17).
5). Perbuat kebajikan
( Luqman [31]:17).
6). Jauhi kemungkaran
( Luqman [31]:17).
7). Sabar menghadapi cobaan dan ujian
( Luqman [31]:17).
8). Jangan sombong
( Luqman [31]:19).

Diantara nasehat Luqman Al Hakim kepada Anaknya

Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.
"Anakku,jika makanan telah memenuhi perutmu,maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah,dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."

"Anakku,kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."

"Anakku,ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah,jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."

"Anakku,aku sudah pernah memikul batu-batu besar,aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku,aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."

"Anakku,aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."

"Anakku,sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1). Jika kau beribadah pada Allah,jagalah pikiranmu baik-baik.
2). Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3). Jika kau berada di tengah-tengah majelis,jagalah lidahmu.
4). Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5). Ingatlah Allah selalu.
6). Ingatlah maut yang akan menjemputmu.
7). Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8). Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar